Inilah 3 Terapi Servis Layanan untuk Pelecehan Trauma Seksual yang Wajib Diketahui – Pelecehan seksual merupakan salah satu perbuatan yang bisa dibilang sangat kejam. Bahkan bisa merugikan korbannya seumur hidup. Kebanyakan seseorang yang mengalami pelecehan seksual akan mengalami trauma yang berkepanjangan atau disebut dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Tentunya, setiap orang wajib mengetahui apa PTSD itu? Selain itu, apa saja terapi yang harus dilakukan untuk mengatasi PTSD? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak informasi tentang PTSD dan terapinya berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan PTSD atau Trauma Pelecehan Seksual? Seperti yang dijelaskan pada penjelasan sebelumnya, PTSD merupakan kepanjangan dari Post Traumatic Stress Disorder. Jika diartikan PTSD atau dikenal dengan trauma pelecehan seksual adalah gangguan emosi yang dialami oleh korban pelecehan seksual.
Pada umumnya, gangguan emosi yang dialami beragam, mulai dari mimpi buruk, ketakutan, nafsu makan berkurang sampai dengan depresi. Nah, gangguan emosi ini terjadi berkepanjangan, bisa jadi terjadi selama berbulan-bulan bahkan tahunan. Oleh karena itu, disarankan keluarga korban pelecehan seksual untuk berperan penting memberikan dukungan. Artinya, selain menggunakan jasa layanan servis terapi trauma pelecehan seksual, juga dibutuhkan dukungan keluarga.
3 Terapi untuk Mengatasi Trauma Pelecehan Seksual yang Umumnya
Rccmsc – Diberikan oleh Jasa Servis Terapi Bisa dibilang trauma pelecehan seksual yang dialami korban pelecehan seksual tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu dibutuhkan ahli atau jasa servis layanan terapi traumatik. Itu karena layanan jasa ini bisa memberikan terapi pengobatan terbaik yang dibutukan oleh korban. Adapun terapi yang umumnya diberikan oleh servis layanan terapi traumatik untuk penderita trauma pelecehan seksual adalah sebagai berikut.
1. Terapi Kognitif untuk Memperbaiki Emosi Penderita
Terapi yang diberikan pada penderita trauma pelecehan seksual yang pertama adalah terapi kognitif. Kabarnya, terapi ini dapat mengubah pola pikir penderita trauma menjadi lebih baik. Pada terapi kognitif ini, penderita trauma akan dibimbing untuk memperbaiki pola pikir dan mengendalikan emosinya supaya pelan-pelan melupakan kejadian buruk
yang menimpanya. Selain itu, penderita trauma juga dibimbing untuk membentuk pola pikir menuju kehidupan yang bahagia di masa depan.
2. Terapi Menggunakan Manajemen Ansietas
Pastinya, dibutuhkan proses panjang untuk mengatasi trauma pelecehan seksual. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memberikan terapi berbasis manajemen ansietas.
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan penderita trauma pelecehan seksual ketika menjalani terapi berbasis manajemen ansietas adalah sebagai berikut.
– Mengontrol pernapasan perut secara perlahan. Terapi pernapasan ini bertujuan untuk mengendalikan emosi.
– Terapis melatih penderita trauma untuk melakukan relaksasi. Tujuannya supaya penderita trauma dapat mengatasi kecemasan dan ketakutan yang
dideritanya.
– Terapis melatih penderita trauma untuk belajar mengekspresikan diri. Adapun tujuan terapi ini adalah sebagai berikut.
1) Supaya penderita trauma berani memiliki harapan dan impian menuju masa depan yang bahagia.
2) Untuk menghindari stres. Artinya dengan terapi ekspresi ini diharapkan penderita trauma tidak stres dan menghindari kegiatan negatif yang dapat
menyebabkan stres.
3) Terapis ekspresi melatih penderita trauma untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri serta menyakitiki dirinya sendiri dan orang lain.
Baca juga : Upaya Pencegahan Trauma Seksual dan Kenakalan Remaja
3. Terapi Exposure untuk Memperbaiki Perilaku Penderita
Berbeda dengan terapi kognitif yang melatih pola pikir, terapi exposure adalah terapi yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku. Tentunya, dengan terapi exposure ini penderita trauma akan dilatih untuk berpikir baik terlebih dahulu, kemudian berperilaku baik. Tentunya, dengan terapi exposure, penderita trauma dapat mengontrol emosinya yang ditunjukkan dengan perilaku baik. Kabarnya, terapi exposure akan diberikan secara bertahap oleh para terapi di layanan servis terapi traumati.
Perlu diketahui, terapi tersebut juga dapat diterapkan oleh siapa pun. Jadi, jika ada penderita trauma pelecehan seksual di sekitar kita, kita dapat memberikan dukungan sesuai dengan informasi terapi tersebut. Namun, jika dukungan yang kita berikan belum memadai, disarankan untuk berkonsultasi kepada jasa servis layanan terapis traumatik. Pastinya, jasa servis layanan terapis traumatik memiliki tips dan trik khusus untuk membantu penderita trauma menjadi lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat.